Kemasan polistirena foam ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya mampu mempertahankan makanan yang panas/dingin, nyaman untuk dipegang, mempertahankan kesegaran dan keutuhan pangan yang dikemas, ringan, dan inert terhadap keasaman pangan. Karena kelebihannya itu, kemasan polistirena ini banyak digunakan untuk mengemas makanan/minuman siap saji, segar, maupun yang memerlukan proses lebih lanjut misalnya saja mie instan, bubur, kopi, dan lain-lain.
Bagaimana polistirena foam dibuat dan bagaimana sifat bahan ini?
Polistirena dibuat dari monomer stirena melalui proses polimerisasi. Sedangkan polistirena foam dibuat dari monomer stirena melalui polimerisasi suspensi pada tekanan dan suhu tertentu, selanjutnya dilakukan pemanasan untuk melunakkan resin dan menguapkan sisa blowing agent. Polistirena foam dihasilkan dari campuran 90-95% polistirena dan 5-10% gas seperti n-butana atau n-pentana. Dahulu, blowing agent yang digunakan adalah CFC (Freon), karena golongan senyawa ini dapat merusak lapisan ozon maka saat ini tidak digunakan lagi, kini digunakan blowing agent yang lebih ramah lingkungan.
Polistirena bersifat kaku, inert, dan merupakan insulator yang baik. Sementara polistirena foam merupakan bahan plastik yang memiliki sifat khusus dengan struktur yang tersusun dari butiran dengan kerapatan rendah, mempunyai bobot ringan, dan terdapat ruang antar butiran yang berisi udara yang tidak dapat menghantar panas sehingga hal ini membuatnya menjadi insulator panas yang sangat baik. Makin rendah kerapatan foam maka makin tinggi kapasitas insulasinya.
Polistirena dapat digunakan untuk mengemas makanan pada rentang suhu yang bervariasi, tetapi jika digunakan untuk mengemas makanan dengan suhu tinggi, memungkinkan monomer stirena bermigrasi ke makanan dan selanjutnya ke dalam tubuh manusia. Migrasi monomer ini dipengaruhi oleh suhu, lama kontak, dan tipe makanan. Semakin tinggi suhu, lama kontak, dan kadar lemak makanan yang disimpan, maka semakin besar migrasinya. Minuman beralkohol dan bersifat asam juga dapat meningkatkan laju migrasinya.
Sebenarnya polistirena adalah plastik yang inert sehingga relatif tidak berbahaya bagi kesehatan, namun yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan terjadinnya migrasi dari monomer stirena ke dalam makanan yang dapat menimbulkan resiko bagi kesehatan jika terpapar dalam jangka panjang. Bahaya monomer stirena terhadap kesehatan setelah terpapar dalam jangka panjang antara lain :
- Menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat, dengan gejala seperti sakit kepala, letih, depresi, disfungsi sistem saraf (waktu reaksi, memori, akurasi, dan kecepatan visiomotor, fungsi intelektual), hilang pendengaran, dan neuropati periferal.
- Beberapa penelitian menduga adanya hubungan paparan stirena dengan meningkatnya resiko leukimia dan limfoma. Juga diduga dapat menyebabkan kanker pada manusia (terdapat bukti yang terbatas pada manusia dan kurang cukup bukti pada binatang percobaan).
- Monomer stirena dapat masuk ke dalam janin jika kemasan polistirena digunakan untuk wadah pangan beralkohol karena alkohol dapat melintasi plasenta. Selain itu, monomer stirena juga dapat mengkontaminasi ASI.
Selain masalah kesehatan, kemasan plastik polistirena juga menimbulkan masalah lingkungan karena bahan ini sulit mengalami peruraian biologik dan sulit didaur ulang sehingga sisanya masuk ke lingkungan.
Bagaimana menggunakan polistirena foam secara aman?
Untuk mengurangi migrasi monomer stirena dari kemasan polistirena foam dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :
- Gunakan kemasan polistirena hanya untuk sekali pakai.
- Hindari penggunaan kemasan polistirena foam untuk pangan yang panas.
- Hindari penggunaan kemasan polistirena foam untuk pangan yang mengandung alkohol, asam, dan lemak. Stirena yang menjadi bahan dasar polistirena larut lemak dan alkohol sehingga kemasan jenis ini tidak cocok untuk produk susu dan yoghurt yang mengandung lemak tinggi, serta produk yang mengandung alkohol.
- Jika pangan yang akan dikemas bersuhu tinggi, mengandung alkohol, asam ataulemak maka sebisa mungkin gunakanlah kemasan yang terbuat dari keramik, gelas atau kaca.
- Jangan pernah memanaskan atau memasukkan makanan dengan kemasan polistirena ke dalam microwave.
- Sebelum mengemas pangan dengan kemasan polistirena dapat dipasang alas jenis plastik lain misalnya polietilen atau polipropilen.
- Hindari penggunaan kemasan ini oleh wanita hamil dan anak-anak.