Cari Blog Ini

Kamis, 01 April 2010

Konjungtivitis

Konjungtivitis merupakan gangguan yang berupa peradangan pada konjungtiva. Konjungtiva sendiri adalah selaput mukosa tipis dan transparan yang melapisi permukaan belakang kelopak mata dan permukaan depan sklera. Konjungtiva ini mudah terpapar terhadap berbagai mikroorganisme dan substansi lain yang merusak. Namun, konjungtiva juga mempunyai sistem pertahanan sendiri berupa mekanisme pembersihan oleh air mata yang mengandung lisozim, betasin, imunoglobulin A, dan imunoglobulin G yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Pada konjungtivitis, yang terjadi adalah dilatasi vaskuler, infiltrasi selular, dan eksudasi. Biasanya konjungtivitis ini membuat mata menjadi merah, sehingga orang awam hanya menyebutnya penyakit mata merah.

Konjungtivitis yang terjadi dapat diakibatkan oleh berbagai hal, diantaranya bakteri (disebut konjungtivitis bakteri), virus (disebut konjungtivitis virus), jamur (disebut konjungtivitis clamidia), reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari atau bulu binatang (disebut konjungtivitis allergica), serta iritasi oleh angin, debu, asap dan polusi udara lainnya, maupun sinar ultraviolet. Pemakaian lensa kontak teerutama dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan konjungtivitis.

Konjungtivitis ditandai dengan berbagai gejala, misalnya mata terasa ada yang mengganjal, gatal, perih, banyak keluar air mata, banyak keluar kotoran mata (belek), mata berair, terasa nyeri, pandangan kabur, peka terhadap cahaya, dan kelopak mata lengket ketika bangun di pagi hari. Jika penyebabnya bakteri, maka kotoran mata yang dieluarkanberwarna putih dan kental. Sedangkan konjungtivitis karena infeksi virus maupun alergi biasanya mata mengeluarkan kotoran yang berwarna jernih. Warna mata yang berubah menjadi merah disebabkan karena pembuluh darah halus di konjungtiva membesar.

Penyakit mata merah ini sangat mudah menular, dan penularannya dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderita atau melalui alat yang dipakai oleh penderita. Semua alat yang dipakai dan menyentuh mata penderita seperti kacamata, lensa kontak, sapu tangan, handuk, maupun perias mata dapat menjadi sumber penular.

Hal-hal yang dapat dilakukan jika mengalami mata merah :

- Membersihkan eksudat/belek dengan kain basah.

- Mengompres mata yang sakit dengan air hangat.

- Makan makanan yang bergizi terutama yang banyak mengandung vitamin A.

Untuk pengobatan konjungtivitis, dapat diberikan kortikosteroid topikal untuk radang mata maupun antibiotik untuk mengobati infeksi mata tergantung penyebabnya. Obat-obat tersebut tersedia dalam bentuk salep mata maupun tetes mata.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Template designed using TrixTG